
Maros – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maros telah menggelar pertemuan dengan Kepala Sub Badan Urusan Logistik (Bulog) Makassar, Mansur Siri, pada Jumat (5/4/2013) kemarin.
Pertemuan itu dilaksanakan terkait aspirasi Persatuan Pengusaha Padi (Perpadi) Kabupaten Maros yang meminta Bulog menghentikan pembelian beras dari luar kabupaten Maros karena dapat merugikan petani dan pengusaha beras di Maros.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Maros AS Chaidir Syam saat menghadiri pengukuhan pengurus Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Kabupaten Maros di aula kantor Bupati Maros, Sabtu (6/4/2013).
Dalam pertemuan itu, Bulog menyatakan siap menampung 60 ribu ton beras dari Maros. Sementara tentang stok beras yang didatangkan dari luar Maros, Bulog mengaku pengusaha beras dari luar daerah itu tidak diundang dan datang sendiri menawarkan berasnya.
“Bulog juga akan memperhatikan keluhan Perpadi Maros. Sedangkan untuk mengontrol pasokan beras di Maros, Bulog siap berkoordinasi dengan DPRD Maros setiap tiga bulan,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (4/4/2013), pengurus Perpadi Maros bersama sejumlah ketua kelompok tani se-Kabupaten Maros menyampaikan aspirasi ke DPRD Maros terkait pembelian beras dari luar Kabupaten Maros oleh Bulog. Ketua Perpadi Maros H Rahman Rala menilai kebijakan Bulog itu merugikan petani. Harga beras ditingkat petani terus merosot akibat Gudang Bulog Maros yang terletak di Batangase sengaja mendatangkan beras dari kabupaten lain. (Alfi)