Maros_Pemerintah Kabupaten Maros hari ini resmi memulai program Integrasi Layanan Primer (ILP) di seluruh Puskesmas, Pustu, Poskesdes, dan Posyandu di Kabupaten Maros. Acara kick-off yang berlangsung di Hotel Dalton, ini dihadiri oleh Direktur Promosi Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI, Ketua Tim Kerja Fasyankes Direktorat Tata Kelola Kesmas Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Kabupaten Maros serta para tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Maros.
Dalam sambutannya, Bupati Maros Dr. H.A.S. Chaidir Syam memaparkan ILP merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan primer. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan yang komprehensif dan berkesinambungan, mulai dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.
“ILP ini transformasi di Bidang Kesehatan yang sangat baik, dengan ILP kita bisa meningkatkan pelayanan kesehatan, para kader kesehatan bisa langsug mengunjungi rumah sehingga bisa langsung dideteksi dan diberikan penanganan kesehatan yang tepat”
Ungkap Bupati.
Integrasi Layanan Primer bertujuan untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan yang selama ini terpisah-pisah,sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu lagi berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan berbagai jenis layanan kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Muhammad Yunus maros menjelaskan adanya ILP untuk melayani kesehatan masyarakat melalui skrining kesehatan di posyandu, pustu atau puskesdes yang nantinya terintegrasi ke puskesmas yang tercatat melalui aplikasi rekam medik elektronik dan ILP.
“Melalui program ILP, akan lebih cepat ketahuan dalam satu desa dominan penderita penyakit apa untuk segera ditangani kesehatannya supaya tepat sasaran. Karena selain pelayanan di posyandu, ada juga kader yang akan ke rumah warga untuk melakukan skrining kesehatan”
Lebih lanjut, Perubahan dasar dalam pelayanan ini mencakup siklus hidup seperti platform pelayanan integrasi kesehatan melalui platform promosi dan pencegahan, mendekatan pelayanan kesehatan masyarakat jejaring dari tingkat desa hingga tingkat kecamatan. Tentu saja, pelayanan kesehatan yang dulunya masyarakat berobat ke puskesmas atau rumah sakit, sekarang masyarakat dideteksi dini penyakitnya agar bisa dengan mudah melakukan pencegahan, pengobatan sehingga meningkatkan kuallitas hidup masyarakat.
Untuk saat ini posyandu yang telah menerapkan ILP terdapat 20% dari 442 posyandu di Kabupaten Maros.
Menurut Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Elvieda Sariwari memaparkan kegiatan ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015
Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi
Pelayanan Kesehatan Primer.
Dengan adanya ILP, diharapkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Maros dapat meningkat. Akses yang mudah terhadap layanan kesehatan yang berkualitas akan berkontribusi pada tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu hidup sehat dan sejahtera.
“Kita menjaga orang untuk sehat, bukan hanya mengobati orang yang sakit” tutupnya.(DisKominfo-SP)