Kabupaten Maros termasuk daerah yang beriklim tropis, karena letaknya yang berada pada daerah khatulistiwa dengan kelembaban berkisar antara 60 – 82 % . Curah hujan tahunan rata – rata 347 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan sekitar 16 hari. Temperatur udara rata – rata 29 derajat celsius. Kecepatan angin rata – rata 2 – 3 knot/ jam. Daerah Kabupaten Maros pada dasarnya beriklim tropis dengan dua musim, berdasarkan curah hujan yakni :
- Musim hujan pada periode bulan Oktober sampai Maret
- Musim kemarau pada bulan April sampai September
Menurut Oldement , tipe iklim di Kabupaten Maros adalah tipe C2 yaitu bulan basah (200 mm) selama 2 – 3 bulan ber turut-turut . Beberapa desa di Kecamatan Camba yang berbatasan dengan Kabupaten Bone mempunyai iklim seperti daerah bagian timur Sulawesi Selatan yakni musim hujan pada periode bulan April sampai September dan musim kemarau dalam bulan Oktober sampai Maret.
Kabupaten Maros sebagai pusat pelayanan transportasi udara internasional,yakni Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Bandar udara ini terletak di kecamatan Mandai dan merupakan wilayah pintu gerbang Sulawesi-Selatan dan KTI yang mengindikasikan bahwa Kabupaten Maros adalah gerbang utama pembangunan regional dan nasional.
Kabupaten Maros sebagai pusat Pusat Pelatihan dan Pendidikan TNI-AD Kostrad Lokasi kegiatan ini berlokasi pada dua kecamatan, yakni Sambueja Kecamatan Bantimurung dan Kariango Kecamatan Tanralili. Disamping itu, Kecamatan Mandai merupakan daerah pangkalan Udara yang menyatu dengan Bandar Udara Sultan Hasanuddin.
Kabupaten Maros sebagai pusat penelitian Pertanian, yakni Balai Penelitian Tanaman Sereal dan tanaman pangan yang berlokasi di kecamatan Lau. Balai penelitian ini melakukan serangkaian penelitian untuk menghasilkan inovasi teknologi pertanian sekaligus mendiseminasikan secara terarah guna mendukung upaya peningkatan produksi pertanian sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi-Selatan.
Kabupaten Maros sebagai Pusat Kegiatan Keagamaan, yakni suatu kegiatan yang dilakukan oleh jamaah Khalwatiah sammang. Pada setiap hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW, jamaah Khalwatiah Sammang bersatu melakukan sikir akbar yang berlokasi di Patte’ne Kecamatan Marusu. Asal jamaah Khalwatiah Sammang tersebut tersebar diseluruh nusantara, bahkan ada yang berasal dari Malaysia.
Kabupaten Maros bagian Wilayah Pengembangan Kawasan Metropolitan Mamminasa. Wilayah yang masuk dalam pengembangan ini adalah kecamatan Mandai,Moncongloe, Tompobulu, Bantimurung,Marusu,Turikale,Tanralili, Lau,Maros Baru,Simbang, dan Bontoa. Dari luas wilayah pengembangan Kawasan Mamminasata sebesar 2.462. Km2, wilayah Kabupaten Maros yang menjadi bagian kawasan pengembangan tersebut adalah 1.039 Km2 atau 42,20%