Maros – Demam batu mulia di beberapa daerah juga mulai berimbas sampai ke Kabupaten Maros. Bupati Maros HM Hatta Rahman bahkan mengakui kalau daerah yang dipimpinnya menyimpan banyak potensi batu mulia dan permata.
Menurutnya, wilayah Maros dipenuhi gugusan karts, gua, hingga sungai yang menyimpan banyak batu mulia berbagai jenis. Ia juga menanggapi positif aktifitas eksploitasi yang dilakukan warga untuk diolah menjadi aksesoris cincin.
“Beberapa hari lalu, saya mengunjungi wilayah Toddo Limae Kecamatan Tompobulu yang menyimpan potensi batu permata berwarna hitam kecoklatan. Saya mendapat laporan kalau kita juga mempunyai batu permata yang berwarna hijau,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Selain di karts, batu permata Maros juga banyak dijumpai di sepanjang sungai dan di dalam gua khususnya di wilayah Kecamatan Simbang, Bantimurung, dan Mallawa.
Meski begitu, ia berharap, warga dalam eksploitasi alam tidak sampai merusak lingkungan, khususnya karts yang berada di taman nasional serta stalaktit dan stalakmit yang ada di dalam gua yang tersebar di wilayah Kabupaten Maros.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Maros, H Zaenal Dalle saat menanggapi dukungan Pemkab Maros terhadap eksploitasi batu mulia berharap, agar nantinya Maros bisa menjadi salah satu daerah dengan penjualan batu akik terbesar di Indonesia Timur.
“Ini harus didukung. Karena secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian ditingkat bawah,” ujarnya, mengutip media, Senin (9/3/2015). (Alim/Alfi)