Bupati Maros HM Hatta Rahman mengimbau kepada setiap relawan penanggulangan bencana agar paham karaktristik bencana. Karena itu, relawan perlu memahami jenis-jenis bencana dan senantiasa siap siaga dalam mengurangi resiko bencana.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan materi diklat relawan bencana dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan dan pengembangan ketangguhan masyarakat di Hotel Remcy Makassar, Rabu 5 Oktober kemarin.
Dalam materinya, Hatta Rahman juga memaparkan pula visi dan misi Maros sesuai RPJMD dan kebijakan umum penanggulangan bencana Pemkab Maros.
Semantara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros Husair Tompo mengemukakan, diklat ini untuk membekali relawan dengan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana sebagai bagian dari program Desa Tangguh Bencana atau Destana.
“Diklat relawan ini diikuti 60 orang yang berasal dari relawan Destana datambah relawan BPBD, PMI, Pramuka, SAR, Tagana. Para telawan mengikuti materi kelas selama lima hari, kemudian dilanjutkan dengan simulasi atau praktek lapangan di kolam kota PTB Maros ini,” ujarnya, Kamis (6/10/2016).
Ditambahkannya, khusus untuk program nasional Destana 2016, Kabupaten Maros menjadi satu-satunya daerah di Sulsel yang terpilih untuk program tersebut, yakni Desa Bonto Tallasa Kecamatan Simbang dan Kelurahan Mattirodeceng Kecamatan Lau.
Saat simulasi, seorang korban yang diperagakan oleh petugas, tenggelam di kolam PTB Maros. Petugas lainnya langsung melompat dari perahu dan menyelam mencari korban. Setelah ditemukan, korban dinaikkan ke perahu lalu dievakuasi ke posko pengobatan pertama.
Simulasi tersebut dilakukan bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) Makassar ini untuk membekali relawan dengan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana. Simulasi dipantau langsung oleh Kepala Basarnas Makassar, Roki Asikin.