Maros – Bupati Maros HM Hatta Rahman mengatakan, pengelolaan bank sampah di Maros sangat potensial, sebab bank sampah memiliki nilai ekonomi yang semakin baik. Selain itu, pengelolaan sampah bukan hanya menjadikan kota bersih dan cantik tapi juga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat.
“Sampah itu tidak ada modalnya tapi hasilnya besar, karena tidak bermodal maka untungnya mencapai 100 persen. Kehadiran bank sampah juga dapat mengatasi permasalahan sampah sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah,” ujarnya.
Pernyataan ini disampaikannya saat membuka bimbingan teknis pengelolaan bank sampah di aula kantor Bupati Maros, Selasa (11/3/2014) kemarin.
Sementara Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertanaman Kabupaten Maros, Andi David Syamsuddin mengemukakan, bank sampah merupakan teknis pengelolaan sampah dengan mengadopsi manajemen perbankan.
“Tapi yang menjadi alat transaksi adalah sampah, bukan uang layaknya di lembaga perbankan,” ujarnya.
Manajemen bank sampah memiliki direktur dan petugas teller yang akan menerima dan menimbang sampah. Setiap sampah yang ditabung, dinilai dengan sejumlah uang per kilonya. Kemudian dijual kembali ke bank sampah sentral. Saat ini bank sampah sentral di Maros adalah bank sampah Turikale.
Sekarang, ada 10 bank sampah, tapi yang aktif dan beraktifitas ada enam bank sampah. Setiap bulan omsetnya mencapai puluhan juta. (Alfi)
Perlu Tindak Lanjut dan Dikembangkan Pengelelolaan BANK SAMPAH,Agar Tingkat Kesadaran Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkubgannya masing2 semakin meningkat dan Berdampak nilai tambah utk Kesejahteraan utk bisa mandiri,oleh krn hrs proaktif Sosialisasi dan Bersinergi semua pihak utk mendukung Program tsb.