Maros– Pemerintah Kabupaten Maros kerap menjalin kerjasama dengan Pihak Akademik, Universitas Hasanuddin (Unhas), dalam berbagai bidang seperti pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Maros dimana Unhas mengirimkan 400 mahasiswa dan 14 dosen pendamping untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tentang Desa Wisata di Kabupaten Maros pada awal Juni hinnga pertengahan Agustus yang lalu.
Selain itu, Pemkab Maros menggandeng Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unhas menggelar Bimtek Literasi Penanaman Nilai-Nilai Nasionalisme dan Kebangsaan Bagi Perempuan Desa Kabupaten Maros yang merupakan Program Kemitraan Dies Natalis Unhas yang digelar di Baruga A Kantor Bupati Maros pada pertengahan Juli kemarin.
Kali ini, Tim Pengabdian Masyarakat Program Kemitraan Unhas dari Fakultas Farmasi bekerjasama dengan Yayasan Masyarakat Peduli (Yamali) Tuberkulosis Sulawesi Selatan akan melatih Kader Pengawas Menelan Obat (PMO) yang merupakan perwakilan dari 7 kelurahan di Puskesmas Turikale- Kabupaten Maros pada pertengahan bulan September ini sebagai salahsatu upaya untuk mengendalikan kasus Tuberkulosis di Indonesia dan khususnya di Kabupaten Maros.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Farmasi Unhas, Aminullah, menuturkan, angka kasus tuberkulosis di Indonesia makin menghawatirkan. Tren kenaikan kasus di masa Pandemi Covid-19 membuat pihaknya berpikir untuk melakukan berbagai upaya melibatkan seluruh elemen terkait dalam mengendalikan kasus tuberkulosis mulai dari kecamatan yaitu dengan membentuk Kader PMO yang merupakan perwakilan setiap desa/kelurahan.
Kader PMO memiliki tugas antara lain mengawasi penderita Tuberkulosis agar senantiasa meminum obat yang diberikan secara teratur sampai selesai masa pengobatan, memberi motivasi kepada penderita agar berupaya untuk sembuh lebih cepat, mengingatkan jadwal penderita untuk pengecekan ulang dahak pada jadwal yang telah ditentukan serta mengedukasi keluarga penderita Tuberkulosis.
“Jika kader PMO berasal dari setiap kelurahan/desa, maka mereka tentu mengetahui dan memiliki hubungan emosional dengan penderita. Keberadaan mereka dapat meningkatkan kepatuhan penderita Tuberkulosis dalam meminum obat selama masa pengobatannya. Peran kader PMO sangat penting sehingga perlu ada Gerakan Nasional untuk membentuk kader PMO setiap desa/kelurahan di Indonesia,” jelas Aminullah, Sabtu (03/09/2022).
Saat pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat Unhas dalam Rangka Dies Natalis Unhas di Gedung Serbaguna Kabupaten Maros, Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, memakaikan Rompi Atribut Kader PMO kepada Bupati Maros HAS Chaidir Syam dan Hj Ulfiah Nur Yusuf selaku Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Maros. (DisKominfo)