Tekan Angka Perkawinan Anak, Bupati Maros HAS Chaidir Syam Bersama Stakeholder Terkait Deklarasikan Gerakan Ayo Kuliah

Maros – Bertempat di Baruga A Kantor Bupati Maros pada Kamis (22/04), Bupati Maros  HAS Chaidir Syam bersama seluruh stakeholder terkait Program Keluarga Harapan menggelar acara Deklarasi Gerakan Ayo Kuliah (GAK) Stop Perkawinan Anak.  

Perlindungan anak yang merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk pemerintah daerah dimana salah satu bentuknya adalah pemberian kesempatan untuk mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi. Kita tau bahwa pendidikan adalah hak dasar seluruh bangsa Indonesia yang tertuang dalam amanat Undang Undang Dasar 1945.  

Gerakan Ayo Kuliah (GAK) digagas juga sebagai upaya untuk mencegah dan menekan angka perkawinan anak sehingga diharapkan generasi muda bisa lebih memiliki masa depan yang gemilang dan tidak terhenti hanya sampai di bangku pendidikan dasar.

Menurut penuturan Pendamping PKH, kuliah menjadi salah satu pintu terakhir dalam penuntasan kemiskinan di Kabupaten Maros sebab target yang didampingi ini berasal betul-betul berasal dari keluarga prasejahtera. Selain untuk menekan angka kemiskinan, juga sebagai jalan mereka meningkatkan kualitas SDM.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Maros menjelaskan bahwa berdasarkan data BPS, angka perkawinan anak khusus di Kabupaten Maros sudah mengalami penurunan dari persentase 7,42% di tahun 2019 menjadi 6,16% di tahun 2020. Hal ini tentu menjadi indikasi positif atas upaya pencegahan perkawinan di usia anak yang terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Maros.   (DisKominfo)

Check Also

Dengan Paket 6 Standar Pelayanan Minimal, Pemkab Maros Launching Program Posyandu Era Baru

Maros_ Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat desa, Pemerintah kabupaten Maros resmi meluncurkan Posyandu …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *