Dalam upaya memacu minat menulis para guru sebagai tenaga pelopor pendidikan dan pejuang literasi untuk menghasilkan karya tulis yang diharapkan bisa terpublikasi dan memberi banyak manfaat kepada para pembaca, Dinas Pendidikan Kabupaten Maros memfasilitasi gagasan para guru melalui kegiatan yang bertajuk “Guru Menulis” Maros Jilid 1. Sebagai manifestasi dari kerja keras para guru, bertempat di Baruga A Kantor Bupati Maros, Bupati Maros HM Hatta Rahman berkenan melakukan launching 15 judul buku yang ditulis oleh 14 orang guru yang merupakan para pejuang literasi di Butta Salewangang, Maros.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekdis Pendidikan, Sekdis Perpustakaan dan Arsip Daerah, Kabag Humas Setda, Ketua PGRI Kabupaten Maros, para Kepala UPTD Satuan Pendidikan dan para Pengawas Sekolah. Launching 15 judul buku ini merupakan wujud pencapaian kerja keras para pejuang literasi dalam usaha mereka menghasilkan mahakarya berupa tulisan yang dipersembahkan sebagai Kado Ulang Tahun Hari Pendidikan Nasional 2019 untuk Pemerintah dan seluruh masyarakat dalam rangka mendukung sepenuhnya Maros menjadi Kabupaten Literasi.
Bupati, HM Hatta Rahman dalam sambutannya mengutip sejarah tentang kejayaan Peradaban Islam di Irak pada masa lampau; dimana kejayaan Peradaban Islam pada masa itu harus runtuh ketika Pasukan Mongol yang menginvasi Irak membakar hampir seluruh buku dan literatur yang ada. Ada sebagian kecil tersisa yang ditemukan lalu dibawa ke Eropa, oleh para ahli, buku dan literatur itu kemudian dibedah dan dikembangkan menjadi percabangan ilmu baru yang sejatinya merupakan karya asli dari para cendekiawan Islam. Kejadian itu membuktikan bahwa buku dan literatur betul-betul merupakan sumber ilmu pengetahuan dan peradaban suatu negara. “…..kita harus menciptakan hidup yang berkualitas dengan menumbuhkan budaya membaca dan menulis, saya berharap agar predikat Maros sebagai Kabupaten Literasi tidak hanya terfokus di Kota Maros saja, tetapi juga sampai ke seluruh wilayah Kecamatan dan Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten Maros. Ilmu yang dihasilkan harus dipublikasikan dan dishare ke media-media sosial agar bermanfaat bagi banyak orang. Jangan takut menghadapi kritik atau tantangan; tantangan itu harus dihadapi dan dicarikan solusinya, bukan dihindari. Sy juga juga berpesan kepada para guru agar aktivitas menulis bukan hanya pemenuhan prasyarat untuk kenaikan pangkat atau untuk kepentingan pribadi semata, tetapi untuk kepentingan ilmu pengetahuan”, pungkas beliau.
Pada sesi akhir kegiatan ini, Bupati juga menyempatkan diri menyaksikan penayangan film dokumenter tahapan perjuangan yang telah dilalui para penulis ke 15 buku tersebut hingga sampai pada kegiatan Launching, beliau juga berkesempatan memberikan selamat kepada 14 guru pejuang literasi sebagai bentuk apresiasi dan dukungan Pemerintah atas kerja keras dan karya yang telah mereka hasilkan sembari mendorong adanya Jilid 2 Kegiatan “Guru Menulis” ini.