Maros_ Pemerintah Kabupaten Maros menjadi salahsatu tuan rumah acara peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2024.
Puncak kegiatan ini serempak dilaksanakan oleh 3 Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, 31 Sentra Terpadu dan seluruh Dinas Sosial Provinsi Kabupaten/Kota se-Indonesia pada hari ini Jum’at 20 Desember 2024.
Adapun 3 Kabupaten/Kota yang menjadi tuan rumah yaitu Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung dan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
Di Gedung Serbaguna Maros, Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono tiba dan disambut hangat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Maros A.Davied Syamsuddin beserta Rombongan dan unsur Forkopimda Kabupaten Maros.
Wamen Sosial menyampaikan HKSN tahun ini mengusung tema “Kuatkan Solidaritas menuju Indonesia Emas” pada momentum ini menjadi “media pengungkit” untuk menggerakkan nilai-nilai Kesetiakawanan Sosial di Masyarakat dengan memegang 3 prinsip yaitu prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat, Tri Daya memberdayakan Manusia, Usaha dan Lingkungan serta prinsip Berkelanjutan.
“Indonesia masih diwarnai dengan berbagai masalah kesejahteraan sosial, antara lain kemiskinan, keterlantaran, disabilitas, keterpencilan dan kebencanaan yang jumlahnya tidak kecil. Pemerintah tentu saja tidak dapat mengatasi masalah tersebut sendirian,
namun diperlukan peran serta masyarakat. Melalui peringatan HKSN
diharapkan menjadi “media pengungkit” untuk menggerakkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang ada di masyarakat, yang dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota” ucapnya.
Dengan tema HKSN Tahun ini beberapa rangkaian telah dilakukan seperti Pada tanggal 18 Desember kerja bakti massal yang diikuti 1 juta orang yang dilakukan serempak se-Indonesia. Ini bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya. Tak hanya itu saja, di hari yang sama Menteri dan Wamen Sosial ke Yogyakarta melakukan kunjungan dan kegiatan sosial diantaranya operasi katarak, menurutnya ini bentuk salahsatu indikator solidaritas untuk masyarakat indonesia.
Ia juga menyampaikan untuk tim Tagana Waspada bencana bulan desember sampai maret 2025 harus siaga satu selama 24 jam.
Berdasarkan perintah Presiden RI Prabowo Subianto 20 oktober kemarin, baik di Kementerian sampai ke desa membuat program yang bisa langsung dirasakan masyarakat, membuat masyarakat tersenyum bahagia sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
“Kemensos sudah memiliki konsep program kerja, sebagai sasaran kerja sosial kemensos ada 12 Pemerlu Atensi Sosial (PAS) yaitu terdiri dari anak-anak rentan, difabel, lansia terlantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana, afirmasi khusus pada komunitas adat terpecil (KAT), eks warga binaan Lapas, Korban Kekerasan, Korban Napza dan HIV/AIDS, kelompok bermasalah sosial dan Perempuan Rentan”jelasnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa Kementerian Sosial menjadi Garda Terdepan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, namun dibutuhkan juga kolaborasi seluruh stakeholder untuk graduasi kemiskinan.
Untuk fakir miskin kemensos punya tanggung jawab untuk mengentaskan kemiskinan, dengan graduasi menurunkan angka kemiskinan.
“Hampir 48% penduduk kita rentan miskin, 92,03 penduduk kita miskin, dan 2 jt penduduk kita hampir miskin ekstrim, mau sampai kapan kemiskinan di Indonesia kalau kita tidak memiliki program untuk mengentaskan kemiskinan” ujar wamen.
Ia melanjutkan arahan Presiden RI Prabowo Subianto, pada tahun 2025 kemiskinan harus turun 1%, tahun 2029 turun 4,5-5 %, dan hal ini bisa terwujud jika ini dilakukan bersama. Platform yang mendesak yang harus dilakukan bersama stakeholder bersinergi dan berkolaborasi. Ini harus menjadi pemikiran Pimpinan Kabupaten/Kota dan Desa untuk berpikir cara mengentaskan kemiskinan menyediakan sarana dan prasarana agar masyarakat produktif dan berdaya secara mandiri.
“Agar tidak miskin Masyarakat harus berdaya biar berdaya harus berproduksi. Presiden menyampaikan, siapa yang mau kerja harus diberi ruang kesempatan kerja, yang ingin berusaha harus diberikan ruang usaha. Semua orang yang produktif harus produksi. Jangan hanya menggantungkan bantuan sosial bantuan PKH pemerintah. Kita harus ubah mindset untuk bangkit dan ini sudah ada jalannya dan buktinya di beberapa daerah yang telah dikunjungi, kami melihat bagaimana semangat Masyarakat untuk graduasi”
Ia menyebutkan contoh di Kabupaten Sleman, ada penerima manfaat yang dulu mulai dibantu Rp 2 jt pada program pena, mereka mengembangkan konsepnya sehingga sekarang telah mencapai pemasukan puluhan juta perhari.
Impian bapak presiden Indonesia harus menjadi bangsa yang hebat, SDMnya harus menjadi unggul, makanya presiden mempersiapkan makan bergizi secara cuma-cuma untuk menyiapkan makanan bergizi bagi masyarakat
Indonesia.
Setelah menyampaikan arahannya, Wamen menyambut Menteri Sosial secara virtual zoom Di Lampung, dalam sapaannya Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyapa dan menanyakan Kondisi di Maros dan bagaimana kegiatan membersihkan gorong-gorong yang melibatkan pilar-pilar Sosial di Kabupaten Maros dimana ini merupakan rangkaian dari HKSN yang telah berjalan sejak tanggal 18 Desember.
“Alhmdulillah pak menteri, kegiatan membersihkan telah terlaksana dengan baik, sebentar kita akan berkunjung ke Puskesmas Turikale meninjau pelayanan kesehatan, setelah itu ke Desa Inklusi di Kelurahan Bori Bellaya untuk melakukan Dialog dengan warga penerima manfaat” ucap Agus Jabo Priyono.
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Bantuan kursi roda standar, Bantuan tongkat penuntun adaptif, Bantuan kursi roda 3 in 1, Bantuan kursi roda elektrik, Bantuan kursi roda celebral palsy dewasa, Bantuan kearifan lokal, Bantuan santunan ahli waris korban bencana sosial dan non alam, Bantuan santunan ahli waris korban bencana alam, Bantuan santunan luka korban bencana alam, Bantuan PKH dan sembako, Penyerahan bantuan bufferstock logistic serta santunan ahli waris dan santunan korban bencana alam Kabupaten Soppeng secara simbolis oleh Wamen RI.
Pada peringatan HKSN ini, pemerintah Kabupaten Maros menerima bantuan dari Kementerian Sosial sebesar Rp 102 Milyar dengan rincian diperuntukkan Bantuan Nutrisi dan Kebersihan, Bantuan Khitanan Massal, Bantuan Alat bantu disabilitas, Santunan Korban Bencana Alam, bantuan program reguler pemakanan lanjut usia dan disabilitas, bantuan sosial pangan, PKH, program Ekonomi Nusantara, bantuan lumbung sosial, bantuan Atensi, bantuan minyak, layanan kesehatan dan Donor Darah. (Diskominfo-SP)