Maros– Pemerintah Kabupaten Maros menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Ruang Rapat Bupati, Kamis (02/02/2023). Kunjungan ini dalam rangka memperoleh gambaran kondisi banjir yang kerap terjadi berikut antisipasinya.
Bupati Maros HAS Chaidir Syam bersama Anggota DPR RI, H Andi Iwan Darmawan Aras dan rombongan serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno dan jajarannya terjun langsung ke beberapa titik untuk meninjau kondisi sungai dan lokasi rawan genangan air.
Bupati memaparkan, terdapat 3 konsentrasi titik rawan banjir di Maros, yang pertama di Desa Pettuadae, Baju Bodoa, Pallantikang dan Desa Borikamase. Lokasi ke dua yakni di Jalur Trans Sulawesi depan Grandmall yang mana penyebabbanjir di titik tersebut dikarenakan curah hujan tinggi dan tidak adanya drainase. Kemudia titik lokasi ke tiga yaitu di Kecamatan Turikale dimana terdapat pertemuan sungai Maros utama dengan alur Sungai Bantimurung yang ketika curah hujan mulai tinggi maka luapan air akan sulit terbendung.
Bupati yang didampingi Wabup Hj Suhartina Bohari berharap dengan kunjungan ini dapat memberikan asistensi pada Pemkab Maros dalam menyelesaikan permasalah banjir selama ini.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Djaya Sukarno, menjelaskan rincian rencana penanganan dari ketiga titik rawan banjir tersebut sebagai berikut: Lokasi pertama diperlukan normalisasi sungai dari hulu ke hilir dan konstruksi parapetwall di tanggul. Untuk Penanganan lokasi ke dua yakni dengan normalisasi drainase dengan bantuan bina marga dan persediaan pompa air. Yang terakhir yaitu titik lokasi ke tiga bentuk penanganannya dengan konstruksi sheetpile di sisi sungai.
Rencana induk penanganan banjir dibuat secara komprehensif, sedangkan yang mendesak saat ini desain penanganan jangka pendeknya dengan penggunaan sheetpile. Namun yang dijelaskan masih perkiraan sementara, rincian desainnya akan dibuat dan segera diusulkan.
“nanti akan menampung air dari hulu dengan kolam retensi di bagian tengah dan pembuatan sheetpile maupun parapet wall, kami sepakat untuk segera melakukan antisipasi banjir jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya” Jelas Djaya Sukarno.
Hal yang sama disampaikan anggota Komisi V DPR RI, H Andi Iwan Darmawan Aras, padatnya pemukiman dan pertanian di Kabupaten Maros sementara kemampuan sungai tidak mampu menampung debit air. beberapa sisi sungai memang dibutuhkan infrastruktur yang memadai yaitu sheetpile.
“Tadi sudah turun lapangan, beberapa sisi sungai memang membutuhkan bangunan infrastruktur yang memadai yaitu sheetpile. Kami sepakat segera melakukan antisipasi konkret terhadap bencana banjir yang berada di Kabupaten Maros. Tahun ini akan diajukan Desain Infrastrukturnya namun usulan anggarannya kemungkinan di tahun 2024. Tapi akan kami upayakan segera karena ini kebutuhan urgent.” (DisKominfo)
blog yang sanagt keren, kunjungi tel u