Maros– Hama burung pipit yang selama ini meresahkan para petani di Kabupaten Maros yang berakibat pada gagal panen hingga menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp 3 Miliar.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Maros HAS Chaidir Syam menginstruksikan ke Dinas terkait untuk segera menindaklanjuti dan mencarikan solusi untuk permasalahan ini.
Pada Senin (16/01/2023), Bupati bersama rombongan berkunjung ke Desa Alatengae Kecamatan Bantimurung untuk meninjau langsung kondisi sawah petani.
“Kami mengerahkan 650 personel gabungan, ada dari Satpol PP, BPBD hingga pilar lainnya seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana)” ujar Bupati.
Menurutnya, semua unsur yang dikerahkan sebagai langkah taktis mengatasi masalah hama burung pipit yang merugikan petani di beberapa desa di Kabupaten Maros.
“energi para petani sudah banyak terkuras akibat mengusim hama burung ini sehingga butuh bantuan tenaga misalnya untuk memasang jaring yang bisa menghambat serangan hama burung pipit,” lanjut beliau.
Abdul Azis, Kepala Desa Alatengae Kecamatan Bantinurung menjelaskan, serangan hama burung pipit ini diakibatkan jadwal tanam para petani yang tidak seragam. Burung pipit yang jumlahnya melebihi dari biasanya kemungkinan bermigrasi dari kecamatan bahkan kabupaten lain yang sudah selesai panen.
“Panen yang tidak bersamaan sepertinya jadi penyebab. Soalnya jika hanya beberapa lahan saja, burung pipit pasti hanya berkumpul di satu titik”, ungkapnya.
Harapannya dengan penanganan cepat dari pihak pemerintah, hama ini bisa meminimalisir kerugian para petani. “langkah cepat pemerintah dengan memberikan bantuan jaring dan pendirian posko pengendalian dan pendataan korban serangan hama burung pipit, maka hama ini bisa teratasi meskipun sudah banyak mengalami kerugian”. (DisKominfo)