Maros– Permasalahan Stunting menjadi salahsatu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Maros dalam mencegah dan memeranginya. Pemerintah Kabupaten Maros bersama Asosiasi Sumber Daya Manusia Program Keluarga Harapan (SDM PKH) Maros terus melakukan inovasi, salah satunya dengan melaunching Program Kampus S3 (Keluarga Menuju Produktif Sejahtera Sekolah Sadar Stunting).
Bupati Maros HAS Chaidir Syam yang langsung melaunching Kampus S3 ini pada Rabu (24/08/2022) bertempat di Gedung Serbaguna. Dalam sambutannya, beliau memaparkan, pencegahan stunting tidak bisa hanya sekadar ikut-ikutan atau sebatas kegiatan seremonial belaka, harus didasari pemikiran tentang arti pentingnya pengentasan permasalahan stunting itu sendiri. Sesuai target yakni pada tahun 2045 Indonesia Emas, harus disiapkan generasi yang sehat, kuat, cerdas, tangkas, cepat dan dapat bersaing di era globalisasi.
Lebih lanjut beliau menjelaskan dalam pencegahan stunting tersebut, dibutuhkan dukungan semua pihak untuk berkolaborasi menjadi tim yang solid dalam percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Maros.
Bupati berharap, melalui launching Kampus S3 ini, benar-benar dimanfaatkan dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin.
“Saya berharap para SDM PKH dan Stakeholders terkait dapat memanfaatkan Inovasi Kampus S3 ini,” kata Bupati Chaidir.
Disiapkan pula modul yang nantinya akan dideploy ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Maros. Nantinya modul ini akan dijadikan buku pedoman dalam Program Kampus S3. Harapannya agar terbangun peradaban yang edukatif dan melek pada pencegahan dan penanganan stunting.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Maros Hj Suhartina Bohari yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Maros menjelaskan, stunting merupakan salahsatu masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah saat ini.
“Anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja melainkan juga terganggu perkembangan otaknya yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah serta produktifitas dan kreatifitasnya juga ikut terpengaruh,” ungkap Wakil Bupati Maros
Hal ini menurut Wabup akan dapat mengancam kualitas manusia Indonesia dan kemampuan daya saing bangsa di masa depan. Beliau mengatakan, ada beberapa faktor penyebab stunting diantaranya perilaku hidup tidak sehat. Olehnya itu menurut Wabup, Inovasi Kampus S3 dengan memanfaatkan Modul Pencegahan dan Penanganan Stunting dapat memberikan perubahan perilaku kepada masyarakat langsung dengan praktek sesuai yang ada di dalam modul tersebut. (DisKominfo)