Maros– Upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pelaku/pengelola pariwisata di Kabupaten Maros, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga melaksanakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata selama 2 hari dari tanggal 13 – 15 Juni 2022 yang dilangsungkan di Hotel Grand Town, Mandai.
Bupati Maros HAS Chaidir Syam berkesempatan membuka secara resmi kegiatan ini, sementara itu, Wakil Bupati Hj Suhartina Bohari bertindak selaku pembicara dalam kegiatan pelatihan tersebut.
Wabup mengemukakan, Maros memiliki berbagai potensi luar biasa di sektor pariwisata, namun sejak Pandemi Covid-19 melanda, dunia pariwisata di Kabupaten Maros pun tak luput dari dampaknya hingga berimbas pada menurunnya angka kunjungan wisatawan dimana penurunan jumlah wisatawan yang signifikan tersebut sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian karena pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan daerah.
“Untuk memulihkan kembali kredibilitas sektor pariwisata guna menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah kita, hal itu tidak bisa dengan sekejap mata, setahun, dua tahun tidak cukup untuk langsung memulihkan kondisi ini seperti semula. Olehnya itu, perbaikan manajemen dan berbagai bentuk promosi wisata harus terus dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan” tandas beliau.
Terkait pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, Wabup menuturkan bahwa konteks Desa Wisata dan Destinasi Wisata di Desa itu berbeda. Menurut beliau, Desa wisata adalah suatu bentuk interaksi antara atraksi, akomodasi dan fasilitias pendukung yang disajikan dalam kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di sebuah desa. Sedangkan Destinasi Wisata di Desa adalah suatu tempat atau objek wisata yang berlokasi di suatu Desa.
Di penghujung materi yang beliau bawakan, Wabup berharap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik guna meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pengelola Desa Wisata di Kabupaten Maros sehingga dapat berkontribusi nyata dalam upaya kolaboratif antara pegiat dan pelaku pariwisata dengan seloruh stakeholder terkait, termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. (DisKominfo)