Maros– Ketua DPP Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Isran noor mengukuhkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhiptani Provinsi Sulawesi Selatan Masa Bhakti 2022-2027 di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Maros, Sabtu (25/06/2022).
Isran noor mengemukakan, Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) merupakan organisasi profesi yang berasaskan Pancasila dan bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian dan tidak berafiliasi dengan organisasi politik. Implementasi asas dari sifat organisasi ini tercermin dalam program kerja organisasi dan seluruh aktifitas setiap anggota Perhiptani.
Ketua Umum juga berharap PERHIPTANI memiliki visi dan misi dalam membangun Provinsi Sulawesi Selatan serta mendukung berbagai program pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah khususnya di Kabupaten Maros.
“Diharapkan Perhiptani membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sistem penyuluhan pertanian yang efektif, efisien, dan produktif. Mengembangkan serta menyebarluaskan ilmu, teknologi, metode dan manajemen penyuluhan pertanian serta membina jiwa korsa dalam mengembangkan profesionalisme dan menyalurkan aspirasi penyuluh pertanian” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo meminta para penyuluh pertanian untuk secara aktif mengawal dan mendampingi para petani. Peran penyuluh, menurut Syahrul sangat penting dalam meningkatkan produktivitas petani.
“Sesuai dengan arahan Presiden RI, kita harus menjamin ketersediaan pangan seluruh rakyat Indonesia. Ini berarti kebutuhan makanan 270 juta rakyat Indonesia wajib kita kawal, tidak boleh terganggu sama sekali,” ungkap Mentan saat memberikan arahan pada acara Pengukuhan DPW PERHIPTANI Sulsel.
Menurut beliau, pendampingan yang dilakukan penyuluh tidak hanya dalam hal produksi, tapi juga menyangkut pasca panennya. Peran penyuluh memang vital dalam pembinaan kepada petani guna memastikan penerapan teknologi pertanian yang direkomendasikan, memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani.
Mentan juga meminta para penyuluh dapat memanfaatkan teknologi, baik dalam mendampingi petani maupun menjaga ke presisian data pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) pun telah menyediakan aplikasi Simluhtan yang memudahkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh.
“Pertanian tidak boleh salah hitung, tidak boleh salah kalkulasi. Kalau pertanian salah kalkulasi, bisa terancam kehidupan 270 juta masyarakat Indonesia. Senjata bagus, peluru bagus, tapi kalau tidak ada juru tembaknya maka akan sulit,” terang beliau.
Usai pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Perhiptani Provinsi Sulawesi Selatan di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Maros, acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan Kegiatan Pra Penas Pertama oleh Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo yang digelar di Lapangan Pallantikang Maros. (DisKominfo)