Maros – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Maros mengangkat sejumlah prosesi adat dan budaya masyarakat Maros menjadi film dokumenter. Prosesi adat itu diantaranya Appalili yang merupakan tradisi turun pertama kali di sawah, Katto Boko yang merupakan upacara panen padi dan Appasili atau prosesi adat untuk ibu hamil 7 bulan.
Menurut Kepala Dinas Budpar Maros Rahmat Burhanuddin, dokumentasi nilai-nilai budaya lewat visualisasi film memiliki nilai yang lebih luas dan dapat menjangkau beragam kalangan.
“Kami telah melakukan pemutaran film dokumenter tradisi adat dan budaya Maros dalam workshop perfilman yang digelar di Hotel Baruga Maros pada Sabtu, 30 Maret 2013 lalu,” ujarnya saat ditemui di kantor Bupati Maros, Senin (1/4/2013).
Secara terpisah, Kepala Seksi Perfilman Dinas Budpar Maros Husain R, menjelaskan workshop ini salah satu langkah memberikan pemahaman dan pengetahuan sebagai upaya memperkenalkan budaya dan mempromosikan pariwisata Maros melalui visualisasi film.
“Workshop ini diikuti guru seni, penggiat sanggar seni dan komunitas kreatif lainnya. Materi yang disajikan meliputi pengetahuan film dokumenter, film fiksi, penyutradaraan, editing dan apresiasi film,” ujarnya. (Ilo)